WONOGIRI-Salah satu karya khas anak negeri
dari Wonogiri adalah batik tulis Wonogiren. Perlahan tapi pasti, batik dari
kota Sukses mulai dikenal di tingkat regional dan nasional. Tentu kita harus
bangga dan dan mencintai budaya sendiri, sebagai bentuk kepedulian pelestarian
batik budaya asli Indonesia.
Batik adalah
seni gambar diatas kain untuk pakaian yang dibuat dengan tehnik resist
menggunakan material lilin. Kata batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti
menulis. Sejarah batik berasal sejak jaman nenek moyang. Pada saat itu
menuangkan karya seni batik dengan menulis dan atau melukis pada daun lontar.
Motif batik
kala itu masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Dalam
perkembangannya batik mengalami perubahan, dari motif lukisan binatang dan
tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief
candi, wayang beber dan sebagainya.
Kini telah
berubah kembali. Motifnya saat ini penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi
pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang dikenal saat ini. Kesenian batik
kini telah menjadi trend budaya masyarakat terdekat.
Padahal
awalnya hanya ditekuni kaum hawa, terutama ibu rumah tangganya untuk mengisi
waktu senggangnya. Batik yang semula hanya sebagai pakaian keluarga istana,
saat ini telah menjadi pakaian kebanggaan rakyat, wanita maupun pria.
Pelajarpun kini “wajib” mengenakan pakaian batik.
Di Kabupaten
Wonogiri ada dua home industri yaitu di Wonogiri Kota dan di Kecamatan
Tirtomoyo. Di Wonogiri beralamat di Joho Lor RT 1 RW 11 Kelurahan Giriwono
Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Hasil Jaya yang dimulai sejak 1995 ini telah
menjadi kepercayaan penggemar batik Wonogiren.
Harga batik rata-rata per dua meter : Katun motif
tidak penuh Rp.150.000, motif penuh Rp.200.000, kain paris motif tidak penuh
Rp.200.000, motif penuh Rp.300.000 dan kain sutra motif tidak penuh Rp.450.000,
motif penuh Rp.600.000.