WaroengOnlineWonogiri. Mayoritas masyarakat Wonogiri mampu mengolah makanan
khas lokal Wonogiri, namun masih terdapat produk lokal yang belum mempunyai
label dan kemasan yang menarik untuk pasar luar Wonogiri. Padahal, jika ingin berhasil
menembus pasar modern lokal, nasional dan internasional, kemasan dan labeling merupakan faktor esensial yang menjadi cirri khas setelah rasa. Label dan kemasan juga berkaitan dengan
“brand” produk lokal. Brand atau image yang kurang menarik para konsumen, maka nilai jual produkpun kurang
diminati dan menjadikan nilai jualnya rendah. Kabid Perindustrian, Gunawan menegaskan, “ para perajin
biasanya hanya mengemas produknya tatkala di pasarkan di luar desa atau daerah
lain”. Produk-produk yang telah dipasarkan
ke daerah lain terkadang juga dijual dalam bentuk curah. Di kota lain, produk
itu dikemas lalu diberi label baru. Hasilnya, produk tersebut menjadi lebih
dikenal sebagai produk kota lain. Jika sudah dikemas dengan baik, daya
saing produk akan meningkat. Adapun untuk menembus toko modern atau
supermarket, perajin perlu mencantumkan nomor PIRT (Perusahaan Industri Rumah
Tangga). Nomor PIRT itu diperoleh dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
(KPPT) dengan rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Inilah
tantangan bagi masyarakat Wonogiri pada umumnya dan para pengrajin makanan khas
Wonogiri untuk mengemas sedemikian rupa agar dapat meningkatkan daya beli
konsumen dan menunjukkan kekhasan makanan Wonogiri.
(WaroengOnlineWonogiri.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar